Ada tantangan dari Komunitas Blogger Sumut untuk menuliskan apa saja kegiatan yang dominan dilakukan ketika pandemi. Saya merasa tertantang dong, secara blog ini sudah lama tidak saya update postingan-nya. Lumayan ‘kan untuk nambah-nambah ide konten hahaha 😛

Jadi, kalau ditanya apa saja kegiatan dominan saya selama pandemi, saya akan bisa menjawab dengan sederetan daftar panjang kegiatan di rumah. Banyak boo’. Bagi saya, sebelum pandemi maupun saat terjadi pandemi, kesibukan saya di rumah hampir tidak ada bedanya. Sehari-harinya saya memang disibukkan dengan aktivitas online karena pekerjaan saya adalah internet marketer. Nyari uang ya lewat blog. Jadi ketika orang-orang bermigrasi dengan work from home, atau ada orang yang merasa jenuh di rumah aja selama pandemi, saya ya sudah biasa dengan semua itu.

“Lantas, selama pandemi ini, Kamu ngapain aja, Vy?” Oke, ini jawaban saya.

Mengurus Ibu

Sudah setahun lebih ibu saya mengalami stroke. Tubuh bagian kanannya, termasuk kaki dan tangan, tidak bisa digerakkan. Beliau juga tidak bisa berbicara lagi. Jadi, sebelum pandemi dan setelah memasuki masa pandemi, kegiatan saya masih berkutat pada perawatan ibu yang stroke; Mengganti pempers, menyuapi makan, memandikan beliau, menemani beliau, dsb.

Seperti merawat anak bayi, begitu jugalah ketika memasuki masa perawatan orangtua kita yang semakin tua, apalagi jika ditambah dengan penyakit berat. Saya pikir, sebagian besar orang akan mengalami masa-masa di mana mereka akan merawat orangtuanya. Saya bersyukur masih diberikan kesempatan untuk itu.

Selama masa perawatan, saya banyak menyesali hal-hal yang sudah saya lakukan ke ibu saya, termasuk merenungi dosa-dosa saya. Yaaa, kadang saya berbicara dengan nada agak tinggi, kadang sibuk kerja sehingga kurang meluangkan waktu untuk beliau, atau bahkan kurangnya perhatian-perhatian kecil lainnya yang dulu jarang saya berikan.

Kelelahan yang luar biasa juga sering saya rasakan. Di samping harus merawat ibu saya, pekerjaan lainnya yang menumpuk seakan tidak ada habisnya. Kesabaran dan emosi pun kerap diuji. Sesekali saya kalah, namun wajah ibu saya selalu bisa meredakannya. Barangkali inilah cara Allah untuk membuat saya semakin berusaha memperbaiki diri. Karena setiap kali saya merasa lelah, merasa hampir lepas emosi, merasa kurang ikhlas, atau merasa seolah hidup saya berhenti di sini, tidak bisa melakukan banyak hal, ketika itulah saya langsung terbayang wajah ibu saya, lalu teringat, betapa lelahnya lah ibu saya dulu mengurus saya sejak bayi hingga dewasa.

“Ini belum seberapanya, Vy, jika dibandingkan dengan pengorbanan mamakmu saat kau kecil.” Begitu kata hati saya yang selalu menguatkan. Maka, seberapa lelahnya pun itu, saya merasa ini adalah cara Allah untuk melunturkan dosa-dosa saya. Ini adalah jalan yang Allah berikan untuk terus membuka pintu hidayah-Nya. Ini adalah kesempatan terakhir saya untuk menyayangi orangtua saya selama masa hidupnya. Jangan sampai nanti menyesal.

Mengurus Rumah

Yaaa … meskipun belum punya pasangan, urusan rumah menjadi tanggung jawab saya setelah ibu saya sakit. Mulai dari keuangan keluarga sampai urusan dapur sekarang saya lah yang meng-handle.

Kami memiliki asisten rumah tangga yang pulang hari. Tugasnya adalah memasak dan membersihkan rumah seperti nyapu, ngepel dan setrika. Untuk urusan belanja, cuci piring dan cuci baju, kami melakukannya sendiri, tidak menggunakan jasa asisten. Baju dicuci pakai mesin cuci. Piring dicuci pakai mesin manusia, ya saya dan adik. Kita bagi tugas 😛

Hal-hal lainnya yang berkaitan dengan rumah pasti menyita banyak waktu, tenaga dan pemikiran kita. Jadi, ketika saya mendengar banyak sekali curhatan teman-teman yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga mengalami jumpalitan tanpa henti, mengurus keluarga, anak, suami dan rumah sekaligus, saya paham sekali bagaimana repotnya. Semoga menjadi pahala dan tabungan akhirat ya. Aamiin.

Mengurus Blog

Selain blog pribadi ini, saya memiliki beberapa blog lainnya untuk mendapatkan penghasilan. Maka otomatis kegiatan saya berikutnya adalah mengelola web-web tersebut. Membuat konten, mengoptimasi SEO, membuat strategi marketingnya, menganalisa perkembangan webnya, dsb. Tahulah kalau sudah berurusan dengan web, aktivitas blogger umumnya ya itu ke itu saja. Ini sudah berlangsung selama belasan tahun bagi saya, jadi sudah seperti pekerjaan yang sejalan dengan nafas kita.

Jualan Buku

Selain mencari penghasilan dari web dengan cara non-konvensional, saat ini saya juga sedang merintis toko buku online. Sudah lama, sih, sebetulnya. Sudah berlangsung selama 2 tahun. Tapi, baru akhir tahun 2019 mulai saya seriusi dengan rencana pengembangan. Untuk saat ini, berjualan bukunya masih di grup Whatsapp bersama reseller-reseller saya. Nantinya toko buku online tersebut akan saya tempatkan di web khusus promobuku.com (saat ini webnya masih dalam pembangunan).

Mengurus Sekolah

Keluarga besar dari pihak ayah saya memiliki yayasan. Di bawah naungannya ada TK dan SD. Kebetulan saya ikut membantu di bagian SD sebagai bendahara dan operator. Meski guru dan siswa belajar jarak jauh (daring), namun operasional sekolah tetap harus berjalan, seperti laporan keuangan, laporan dana BOS, pengisian Dapodik, dan urusan-urusan lainnya yang berkaitan dengan Dinas Pendidikan, yayasan, dan pengelolaan sekolah.

Jadi, di sela-sela waktu ‘sok sibuk’ saya, saya juga harus menyempatkan diri membuat laporan-laporan keuangan, update data dapodik, mengikuti rapat mingguan, dan kegiatan-kegiatan lainnya sesuai arahan Diknas. Porsi waktu dan tenaga tidak bisa dikatakan sedikit untuk urusan ini karena kita harus memeras otak kan ya kalau mengurus keuangan kwkwkw. Jadi memang lumayanlah menambah jadwal ‘sok sibuk’ saya.

Menulis

Saya suka menulis. Selain untuk mengisi konten blog, saya juga menulis resensi buku dan tulisan-tulisan nonfiksi lepas lainnya. Impian saya tahun depan bisa menerbitkan buku solo pertama saya, minimal 1 judul. Jadi, mulai tahun ini, saya mulai menggiatkan diri untuk menulis sedikit demi sedikit. Doakan ya.

Mengikuti Pelatihan Online

Masa pandemi memungkinkan kita untuk belajar tentang apapun karena saat ini semakin banyak lembaga atau komunitas yang menyediakan kursus singkat secara online. Mau belajar tentang kepenulisan? Ada. Belajar masak cemilan tertentu? Ada. Bahkan, sekadar talkshow biasa pun semua secara online sekarang.

Saya paling suka belajar, mencoba hal-hal baru. Jadi, salah satu kegiatan saya selama pandemi ini adalah mengikuti workshop online yang saya butuhkan.

Berkebun

Saya mulai berkebun lagi setelah sekian lama vakum karena sok sibuk hehe. Sejak pandemi, saya mulai merapikan halaman rumah kami untuk bisa ditanami sayuran dan buah. Tujuannya tentu saja untuk membangun ketahanan pangan keluarga.

*halah gaya … padahal biar hemat tuh! 😛

Mengurus Buku Koleksi

Saya memiliki perpustakaan pribadi. Jumlah bukunya mungkin sudah ribuan. Biasanya saya menghabiskan waktu luang dengan membaca timbunan buku sebelum ibu saya sakit. Namun sejak beliau sakit, waktu baca buku saya memang berkurang drastis. Jika ada waktu luang, saya lebih memilih tidur, istirahat. Jadi dalam sebulan, yang biasanya saya bisa menghabiskan sampai 10 buku, sekarang paling hebat 4 buku tebal saja, atau 6 buku tipis. Itu pun kalau maksimal. Kadang-kadang hanya 2-3 buku sebulan.

Pandemi membuat beberapa agenda saya keluar rumah berkurang. Jadi, saya mulai merapikan lagi perpustakaan saya. Ruangan perpustakaan yang tadinya di mushola sekarang saya pindahkan ke ruang depan, supaya nanti orang-orang bisa dengan bebas melihat dan meminjam.

Kegiatan saya selama beberes perpustakaan adalah memisahkan buku sesuai kategori besarnya, membersihkan satu per satu buku dengan kain lap supaya debunya hilang, kemudian menyortirnya lagi sesuai genre per kategori. Misalnya, buku nonfiksi tema sejarah, kesehatan, keluarga, dll. Nonfiksi tema sejarah, budaya, detektif, dll. Buku anak dan komik begitu juga. Setelah disortir secara spesifik begitu, barulah dimasukkan ke rak-rak masing-masing.

Kegiatan mengurus buku ini menjadi refreshing bagi saya untuk menghilangkan penat. Lelah sih lelah memang, tetapi seru dan menyenangkan, jadi lelahnya tidak terasa lagi. Semacam olahraga lah 😛

Penampakan ruang perpus saya yang baru. Masih berantakan, belum selesai disusun.

Demikian sekilas gambaran kesibukan saya selama pandemi. Tidak ada yang istimewa sekali dan wah seperti teman-teman mungkin. Dan itu masih kesibukan-kesibukan besar. Jangan ditanya kesibukan kecil lainnya yang printilan-printilan namun menyita waktu dan tenaga juga, masih banyak hahaha.

Tapi, yang namanya hidup, ya memang pasti capek. Nggak ada hidup yang ngga capek. Memang dunia ini tempat kita berlelah-lelah. Semoga lelah-lelah kita di dunia menjadi kenikmatan nantinya di akhirat. Aamiin.

Btw, selamat hari Blogger Nasional! Semoga makin tebal pundi-pundi dolar kita yaaa #ehhh 😛 Semoga blog dan tulisan kita membawa berkah dan manfaat yaaa. 🙂

Pin It on Pinterest

Share This